Konsumen Bisa Ambil Barang Dulu Bayarnya Nanti di Belakangan - DiTokoKU
Meujampu.com |
#Penelusuran terkait
#hukum makan dulu bayar kemudian#jualan ambil barang dulu#jika pembeli tidak membayar#menjual barang untuk membayar biaya sekolah hukumnya#jual beli yang langsung dibayar tunai dinamakan
#jual beli istijrar#hukum cod dalam islam rumaysho#hukum cod konsultasi syariah
Penyedia perangkat lunak untuk distributor dan outlet produk digital, IRMA meluncurkan TokoKu, aplikasi yang menyediakan layanan Pay Later untuk dapat digunakan di outlet IRMA.
Pay Later adalah metode pembayaran pinjaman yang lebih dikenal di Indonesia dengan istilah ngebon, dimana toko tersebut memperbolehkan pelanggan mengambil barang atau jasa, dan membayar pada akhir bulan ketika menerima gaji. Pengguna yang berhak menggunakan layanan Pay Later adalah melakukan pembelian di outlet IRMA dalam 6 bulan terakhir dan berdomisili dekat outlet IRMA. Selain itu, outlet harus menyetujui bahwa konsumen pelanggan setia outlet IRMA.
Co-Founder IRMA Panji Pramana menyebutkan 70% orang yang datang ke outlet IRMA adalah pelanggan tetap, baik yang tinggal di sekitar outlet maupun sering melewati outlet. "Di tengah kondisi sulit akibat pandemi, banyak orang yang tidak punya cukup uang, fasilitas Pay Later di TokoKu diharapkan membantu agar tetap produktif," kata dia dalam keterangan tertulisnya Minggu (25/10/2020).
Panji menambahkan bahwa lebih dari 20% penjualan outlet IRMA dilakukan melalui skema Pay Later.
Pada peluncuran ini, 1.000 outlet IRMA dapat menerima pengguna TokoKu. Selama uji coba, jumlahnya dibatasi untuk memastikan seluruh masalah tertangani. Pada akhir tahun, proses edukasi akan dilakukan di seluruh Indonesia dan seluruh 350.000 outlet IRMA dapat melayani pengguna TokoKu. Setelah itu, diharapkan 500.000 sampai 750.000 pelanggan aktif menggunakan Pay Later TokoKu dan akan meningkat di 2021.
Peluncuran TokoKu diikuti produk pinjaman di 350.000 outlet IRMA di seluruh Indonesia pada akhir September 2020, yang disebut Bayar Tempo. "Bayar Tempo memberikan pinjaman kepada outlet IRMA untuk membeli lebih banyak produk digital guna meningkatkan omzet dan pendapatan mereka," kata dia.
Sejak peluncuran itu, sudah 5.500 outlet menggunakan fasilitas pinjaman mingguan ini. Adapun permintaan gerai baru yang mengajukan pinjaman sebanyak 250-350 outlet setiap hari. "Kami menargetkan setidaknya 40.000 outlet IRMA sudah bisa memanfaatkan Bayar Tempo hingga akhir tahun 2020," ujarnya.
Dalam peluncuran TokoKu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan kerja sama antara pemerintah dan swasta dapat mempercepat peningkatan ekonomi. Ada beberapa hal yang bisa dikolaborasikan antara lain menggandeng TokoKu dengan Bantuan Pangan Non-Tunai dan Bantuan Langsung Non-Tunai melalui toko dan agen. "Mencari solusi untuk pedesaan dan piramida lapisan bawah adalah hal paling kompleks dan solusi efektif yang melibatkan nilai-nilai lokal," ujar Rudy Salahuddin.
Fasilitas Pay Later di Tokoku dan Bayar Tempo didukung oleh KreditPro, peer to peer (p2p) lending terafiliasi dengan Digiasia Bios yang telah mempunyai izin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak akhir tahun 2019. “Hal ini akan menjadi bagian solusi keuangan personal yang dapat mengarah pada pertumbuhan ekonomi,